Lombok Barat NTB, – NajwaNews.com – Terkait pengelolaan outsourshing Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TRIPAT Lombok Barat, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak (AMPES) menyoroti persoalan RSUD TRIPAT yang terindikasi terlalu memonopoli terkait pengelolaan outsourshing didalamnya.
Muji selaku Sekjen AMPES menyatakan, terkait perusahaan luar yang mengelola lahan parkir, Security, Cleaning Servise dan penataan taman RSUD TRIPAT semua dikelola oleh perusahaan di luar Provinsi NTB, maka kami menduga ada indikasi permainan yang kuat dan sarat akan kepentingan.
Semestinya pihak RSUD TRIPAT beserta Jajaran Pemda Lombok Barat menimbang berkaitan dengan perusahaan-perusahaan lluar yang bekerja di daerah kita. Jangan sampai seperti yang sudah terjadi sebelumnya, anggaran di kucurkan akan tetapi pekerjaan tidak terselesaikan dengan tuntas.
Terjadinya hal-hal seperti ini menunjukkan ketidakmampuan sumber daya lokal dalam mengelola hal tersebut. Dalam hal ini pihak RSUD Tripat dan Pemda Lombok Barat tidak percaya sekaligus tidak memberikan ruang kepada perusahaan yg di miliki sumber daya sendiri, sambung Muji.
Sejauh ini sudah sangat banyak pekerjaan-pekerjaan di Lombok barat yang dikerjakan oleh pihak luar meninggalkan banyak persoalan yang menjadi konflik tak terselesaikan. Semestinya hal-hal yang pernah terjadi ini memberikan pengalaman kepada RSUD TRIPAT dan Pemda Lombok Barat dalam melakukan penunjukan untuk pengelolaan RSUD TRIPAT.
Dugaan adanya indikasi monopoli yang kuat ini menjadi perhatian yang cukup serius dan harus ditindak dengan tegas untuk menciptakan iklim tata kelola birokrasi yang baik di Lombok Barat. Sekaligus menutup ruang gerak bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang dapat merusak wajah Kabupaten Lombok Barat.
Apa lagi ini tidak pernah ada informasi publik terkait tender untuk mendapatkan, bahkan ada dugaan kami para pekerja yang akan di sambung kontrakx di mintakan uang untuk di sambung kontrak kerja, tutupnya.
(NajwaNews.com/Red)